Sabtu, 19 Februari 2011

Pembangunan PLTN Babel atasi krisis listrik


PANGKALPINANG - Pembangunan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bangka Belitung (Babel), sudah berdasarkan kajian ilmiah karena lokasi yang tepat dan daerah ini juga mengandung kekayaan uranium yang sangat penting bagi kegiatan operasional PLTN.

"Pemerintah dan pihak terkait akan terus mensosialisasikan rencana pembangunan PLTN ini, agar masyarakat bisa memahami manfaat besar keberadaan PLTN bagi peningkatan kesejahteraannya," ujar Gubernur Babel, Eko Maulana Ali dalam sosialisasi pembangunan PLTN di Pangkalpinang, Rabu.


Ia menjelaskan, kedua unit PLTN yang akan dibangun memiliki kapasitas 10.600 mega watt (MW), sehingga bukan hanya mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik masyarakat Babel, tetapi juga untuk pasokan energi listrik nasional. Menurut dia, pembangunan PLTN di Babel sudah diusulkan ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang ditindaklanjuti dengan serangkaian kegiatan survei dan kajian ilmiah mengenai kelayakan daerah kepulauan ini menjadi lokasi PLTN.

Ia menjelaskan, dari hasil survey direkomendasikan pembangunan dua PLTN berkapasitas 10.600 MW mengambil lokasi di Teluk Inggris (Kabupaten Bangka Barat) berkapasitas 10.000 MW dan di Permis ( Kabupaten Bangka Selatan) berkapasitas 600 MW.

"Dipilihnya Teluk Inggris dan Permis sebagai lokasi pembangunan PLTN berdasarkan hasil kajian secara ilmiah dari BATAN sejak 2009. BATAN menilai Babel telah memenuhi 17 syarat untuk membangun PLTN,diantaranya kondisi tanah yang baik dan lokasi berada di dekat pantai, struktur tanahnya dengan kedalaman 15 meter masih ada batu granit," ujarnya.

Eko mengakui masih terjadi pro dan kontra tentang recana pembangunan PLTN di daerahnya, namun hal itu dinilai suatu hal yang wajar karena sosialisasinya belum optimal.

"Namun kami berharap masyarakat dapat memahami keputusan pembangunan PLTN di Babel untuk memenuhi cadangan energi listrik lokal dan nasional yang selama ini hanya mengandalkan batu bara dan bahan bakar fosil.

"Untuk mengatasi krisis listrik memerlukan gagasan baru, salah satunya melalui gagasan pembangunan PLTN untuk kemajuan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Ia mengemukakan, PLTN juga bisa diinterkoneksikan dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sumatera-Jawa, sehingga tidak saja mengakomodasi kebutuhan arus listrik di daerah tetapi juga daerah lain di Pulau Sumatera dan Jawa.

"Pemanfaatan nuklir juga hendaknya tetap diintegrasikan dengan sumber energi lainnya dan kami sudah siap melakukan sosialisasi lebih luas kepada masyarakat, tinggal menunggu kebijakan pemerintah pusat," ujarnya.

Eko meminta masyarakat tidak perlu kuatir dengan keberadaan PLTN, karena pemanfaatan nuklir sebagai pembangkit listrik sudah digunakan negara-negara maju di dunia seperti Amerika, Jepang, China.

"Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk terbanyak di dunia, tentu memerlukan ketersediaan arus listrik yang memadai untuk memajukan pembangunan, maka PLTN sebagai solusinya dengan tetap mengacu pada ketentuan IAEA yaitu Badan Energi Atom Internasional yang berada di bawah naungan PBB," demikian Eko. (www.waspada.co.id)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons