Kamis, 17 Februari 2011

Pe Es

Akhir-akhir ini muncul suatu permainan yang sangat digemari orang, terutama kalangan muda (dari anak-anak hingga remaja). Permainan itu dimainkan melalui suatu alat yang dikenal sebagai Pe eS (play station).
Misi diciptakannya alat ini selain sebagai sarana hiburan juga terdapat misi sapingan yang cukup berbahaya. Dengan alat ini, para generasi muda, khususnya generasi muda Islam Indonesia (komunitas muslim terbesar di dunia) dicekoki dengan hal-hal yang menjauhkan mereka dari nilai-nilai agama. Mereka lebih senang dan asyik dengan Pe eS ketimbang mengaji atau mendalami agama.
Sebenarnya ada dua dampak yang ditimbulkan Pe eS bagi masyarakat Indonesia yang sedang dilanda krisis. Yang pertama dampak positif dan yang kedua dampak negatif.

Dampak positif dari Pe eS adalah sebagai ladang usaha yang menjanjikan bagi mereka mempunyai TV, Pe eS, dan suatu ruangan yang tidak terlalu besar. Dengan itu semua, mereka dapat membuka "Rental Play Station". Usaha ini mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit. Bayangkan, dengan tarif Rp. 2.000/jam apabila mereka memiliki 3 Pe eS dan 3 TV - dalam tiap jam -jika rental tersebut penuh pengunjung dan biasanya penuh - mereka mendapat uang Rp.6000,- Apabila rental tersebut buka selama sepuluh jam dan selalu penuh pengunjung, maka dalam tiap harinya mereka mendapat uang sebesar Rp. 60.000,-. Bila dikalikan sebulan (30 hari) menjadi Rp. 1.800.000,- Subhanallah! Jumlah yang cukup besar. Jumlah ini mengalahkan gaji guru PNS. Dari jumlah segitu dikurangi untuk membayar listrik dan mungkin tempat sewa serta kaset Pe Es baru lebih kurang Rp, 800.000,-. Jadi, masih saldo Rp. 1.000.000,-.
Dampak negatif yang utama terdapat pada permainan-permainan yang disajikan kaset Pe eS tersebut. Biasanya kaset-kaset Pe eS berisi sesuatu yang kurang baik untuk anak-anak maupun remaja walaupun tidak semuanya. Selain itu, Pe eS dapat membuat orang menjadi malas dan ketagihan. Yang lebih parah lagi, menyebabkan manusia lupa atau bahkan meninggalkan perintah-perintah, terutama yang wajib dari Allag Swt . na'udzubillahi min zalik.
Dan juga perlahan tapi pasti dapat menghilangkan rasa kepekaan terhadap sesama karena Pe eS cenderung bersifat mewah sekalipun sudah ada "Rental Play Station". Seandainya (berandai-andai tidak boleh) uang yang Rp. 6000,-/3 orang, Rp. 60.000,-/ 10 jam, dan Rp. 1. 800.000/ bulan itu diinfakkan untuk membantu perjuangan saudara-saudara kita dalam menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini atau untuk membantu korban bencana alam yang sedang melanda negeri kita (gempa di Bengkulu). Insya Allah sangat membantu dan terasa manfaatnya. Dampak negatif lainnya apabila bermain Pe eS secara berlebihan, yaitu bermain dengan menghabiskan waktu yang lama. Padahal, kita tidak boleh bermain-main dengan waktu. Ini dibuktikan oleh Allah SWT dengan bersumpah sebagaimana disebut dalam surat Al 'Ashri. Tiga ciri khas waktu, yaitu mempunyai sifat cepat berlalu, takkan kembali setelah berlalu dan merupakan sesuatu yang paling berharga bagi manusia.
Intinya, dampak negatif Pe eS bisa merusak generasi muda bangsa, khususnya generasi muda Islam secara perlahan tapi pasti.

Sebagai orang yang beriman dan berakal sehat, telah kita saksikan bahwa mudharat (keburukan) yang dikandung Pe eS lebih banyak ketimbang maslahatnya (kebaikan). Jadi, sesuatu yang lebih banyak mudhorotnya lebih baik ditinggalkan.

Timbul pertanyaan. Jadi, Islam itu menolak teknologi dong, Pe Es kan termasuk bagian teknologi?

ISLAM TIDAK MENOLAK teknologi melainkan MENDUKUNG, MEMFILTER, dan MELESTARIKAN teknologi. Buktinya pada masa-masa kejayaan Islam basnyak ahli-ahli terknologi dalam berbagai bidang.

Sebetulnya segala sesuatu itu mubah sebelum datang ketentuan-ketentuan dari Allah dan Rasulnya, termasuk Pe eS sekarang ini. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Boleh saja kita bermain Pe eS untuk menghibur diri (Ingat! Rasulullah menghibur diri beliau dengan membaca Al Qur'an) asal kaset Pe eS tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan Islam dan jangka waktu bermainya tidak boleh terlalu lama, cukup kira-kira satu jam saja, karena sesuatu yang mubah apabila dilakukan berlebihan bahkan sampai meninggalkan yang wajib, maka itu adalah mubazir. Yang didapat bukannya keridloan Allah melainkan kemurkaanNya. Na'udzubillahi min zalik.

Bagi para pengusaha rental, sebaiknya beralih profesi. Jangan mengorbankan yang besar demi sesuatu yang kecil. Yakiniah, rezeki Allah itu luas.

Tulisan ini tidak ada gunanya bila sekedar hanya dibaca saja. Dari rentetan penjabaran di atas ada dua jalan. Pilih mana, jalan Allah ALIAH SWT atau jalan setan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons